Friday, May 14, 2010



KUPANG—Seorang ibu bernama Ny Bulla terpaksa melahirkan di dalam bus ketika dilarikan dari Oepoli, Kabupaten Kupang, ke Kefamenanu, ibukota Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur karena tidak ada tenaga medis dan peralatan memadai di Puskesmas rawat inap di Oepoli pada Rabu (12/5).

Keterangan yang diperoleh dari anggota DPRD Kabupaten Kupang Marselus Efi di Kupang, Kamis (13/5), menyebutkan, suami Ny Bulla melarikan isterinya ke rumah sakit di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) karena Puskesmas Oepoli tertutup pada Rabu (12/5).

Sang suami memilih membawa istrinya ke Kefamenanu, ibukota Kabupaten TTU karena jarak tempuh lebih dekat, dari pada ke Kupang yang mencapai tujuh jam perjalanan darat.
Namun, karena terlalu lama tidak mendapat bantuan bidan, sang ibu melahirkan di dalam bus yang membawanya dari Oepoli ke Kefamenanu. Menurut Efi, walaupun Puskesmas Oepoli di Amfoang Timur berstatus sebagai Puskesmas rawat inap, namun minim fasilitas pendukung seperti tempat tidur. Ketika pasangan suami isteri mendapatkan informasi bahwa petugas medis tidak berada di tempat dan tempat tidur pun terbatas, mereka sepakat untuk ke Kefamenanu.

”Di Puskesmas rawat inap Oepoli itu tempat tidur juga tidak ada sehingga kalau mau dipaksakan maka pasien terpaksa harus tidur di lantai. Karena itu, suaminya nekat membawa istri ke Kefamenanu tetapi karena sudah waktunya melahirkan, Ibu Bulla akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki di dalam bus ketika sedang menuju ke Kefamenanu,” ungkap Efi.
Selama ini, kata dia, masyarakat Oepoli lebih memilih berobat ke rumah sakit di Kefamenanu dari pada ke Kupang karena jaraknya lebih dekat yakni sekitar 20 km saja. Dia mengaku, akan membawa persoalan minimnya fasilitas kesehatan itu ke Komisi C DPRD Kabupaten Kupang. Komisi akan memanggil pejabat Dinas Kesehatan guna memberikan penjelasan soal minimnya fasilitas di Oepoli, sebuah kampung di perbatasan dengan negara Timor Leste.

”Kita akan upayakan panggil kepala dinas supaya memberi penjelasan. Apa Puskesmas rawat inap tetapi tidak ada tempat tidur. Petugas medis dan mobil ambulans juga berada di Kupang, lalu dana yang sudah kita setujui saat rapat pembahasan anggaran itu ke mana,” sesalnya. (ant)

Categories:

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.